Leadership Program Fourth day Part 2

29 Juni 2013 13.15 WIB Materi : Adaptasi dengan Lingkungan dan Budaya Luar Negeri, materi ini dibawakan oleh Dr. Irid Agnes, beliau adalah dosen Universitas Indonesia yang memiliki pengalaman luar biasa bersekolah S2 dan S3 di USA. Saya sangat berharap suatu hari nanti, saya juga diberi kesempatan untuk bersekolah di sana. Amin YRB. Hal yang paling berkesan dari materi ini adalah kami harus MENERIMA segala kondisi lingkungan baru nantinya agar kami bisa ikhlas dan nyaman menjalani kehidupan sebagai mahasiswa yang tentunya lebih berat. Intinya adalah memperkuat niat dan keteguhan hati mengejar cita-cita demi kesejahteraan bersama. Selain itu, kami juga harus belajar komunikasi baik terhadap supervisor kita maupun lingkungan sekitar. Pelajari adat istiadat dan budaya lingkungan sekitar. Berusaha menjadi mahasiswa yang independent inisiative inovative creative. Be Active!!!!!, take the positive site of host country and erase the negative side of our country. Kalau ada budaya mereka yang gak sesuai, maka kita harus tegas untuk mengatakan tidak misalnya dalam hal kebiasaan meminum alkohol, tidak perlu banyak penjelasan hanya perlu dikomunikasikan secara langsung, jangan sampai muncul image negative terhadap kami. Kami juga tidak boleh mengubah prinsip hanya untuk memperoleh perhatian. Hal tersebut adalah sifat yang paling diBENCI oleh orang-orang luar negeri. Menurut pengalaman banyak orang untuk dapat beradaptasi denga lingkungan baru, maka “freeze, unfreeze, and freeze”. Selain itu kami tidak boleh melupakan tugas kita di negara orang yaitu “BELAJAR” so buatlah prioritas dan FOCUS dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa S3, jangan sampai kesenangan duniawi mengalihkan perhatian kita dan akibatnya tidak dapat konsen menyelesaikan studi. Satu kalimag yang paling tepat untuk mahasiswa PH.D “do your best because you can be the best”. Materi ini semakin lengkap dengan sesi sharing pengalaman yang dibawakan oleh Ibu Rella, beliau adalah lulusan S1 dan S2 ITB, praktisi yang memiliki pengalaman sekolah luar negeri di Australia dan USA. Beliau menayangkan kisah keluarganya ketika belajar S3 ekonomi di ANU Canberra Australia bersama suaminya yang juga mengambil S3 di bidang art. Menurut beliau pengalamannya di Canberra merupakan pengalaman yang sangat berharga, berkesan, dan tak terlupakan bagi beliau, suami, dan anak-anaknya. Selama bersekolah di luar negeri, walaupun banyak sekali hambatan dan tantangan di kampus, keluargalah yang mengobati kesedihan itu. Karena itu ibu Rella menyarankan kami tidak boleh menumpahkan Perasaan stress itu kepada orang lain, sebisa mungkin jangan putus hubungan dengan keluarga karena keluargalah tempat kita melupakan segala masalah kehidupan kita. Ketika mendengarkan pengalaman ibu Rella dan menonton filmnya, saya jadi mengingat masa-masa susah dan bahagia ketika menemani bapak mama sekolah di Jepang. Hal yang paling saya rasakan adalah kami ditanamkan nilai-nilai sejak kecil dan harus menjadi MANDIRI. Harapan saya adalah semoga ketika saya diberi kesempatan bersekolah di Jepang, saya bisa mengambil hal yang positif dari negara Jepang dan meninggalkan hal-hal negatif dari Indonesia. Selain itu semoga saya dipertemukan dengan jodoh yang sesuai sehingga insya Allah bisa belajar di luar negeri sekeluarga(suami dan anak), merasakan suka duka bersama. Karena suatu ikatan erat terbentuk, apabila kami susah dan senang bersama. Keep Spirit for Better Future

20130701-071544.jpg

20130701-071623.jpg

20130701-071634.jpg

20130701-071643.jpg

Leadership Program Fourth Day Part 1

29 Juni 2013
Hari ini adalah hari yang sangat saya tunggu-tunggu soalnya sejak mengikuti pelatihan 4 hari lalu, akhirnya saya mempunyai kesempatan untuk melihat dunia luar. Setelah olahraga pagi, kami segera menuju lingkungan warga sekitar Graha Insan Cita untuk kegiatan Social Creative Competition. kegiatan ini bertujuan untuk mengasah jiwa kreativitas kelompok untuk berbuat sosial kepada masyarakat dengan segenap kemampuan yang kami miliki. Kelompok kami dibagi menjadi 3 kelompok untuk tersebar mencari informasi di titik yang berbeda. Saya bersama Neng Tanty dan Mas Jimmy, kami menemui ketua posyandu RW 22, kami menawarkan untuk memberikan penyuluhan deteksi dini kanker payudara, tema ini kami ambil mengingat meningkatnya tingkat kematian akibat terlambatnya pengobatan kanker payudara. Padahal penderita kanker memiliki harapan hidup yang lebih besar apabila dapat dideteksi dan diobati dengan cepat. Atas dasar pemikiran tersebut, kami memilih Breast Cancer Campaign sebagai judul kegiatan kami. adapun jenis kegiatannya selain terdapat materi juga ada sesi keterampilan dan terakhir ada kejutan menarik dari kami sebagai bentuk kreativitas dari acara ini. Namun untuk saat ini, belum bisa diceritakan lengkap ya, so wait for the next blog…Setelah mendapatkan antusias luar biasa dari ibu ketua posyandu, kami bertemu bapak RW dan Alhamdulillah beliau juga sangat mendukung kegiatan ini. Saya mohon doa teman-teman semoga ketika hari H yaitu hari selasa nanti, jumlah peserta kami sesuai harapan dan kegiatannya berjalan lancar. Pray for me guys…

20130701-063453.jpg

20130701-063510.jpg

20130701-063524.jpg

20130701-063533.jpg

Leadership Program LPDP Fifth Day

30  Juni 2013

Materi : Workshop Presentation Impact

Materi ini dibawakan oleh Bapak Teddy J. Sitepu. Beliau adalah lulusan STAN dan sekarang terkenal sebagai ahli dalam bidang pembuatan dan penyajian presentasi. Beliau telah membuat buku yang berkaitan dengan hal tersebut. Materi ini diawali dengan pertanyaan beliau mengenai “apa makna presentasi”, berdasarkan kesimpulan dari jawaban-jawaban para peserta, maka kami sepakat bahwa presentasi adalah sebuah media untuk menyajikan makna atau informasi yang menunjukkan bagaimana cara berpikir dan apa isi pemikiran kami. Untuk mempersembahkan suatu presentasi yang bagus, maka sebelumnya harus dibuat suatu konsep yang berisi apa tujuan dan sasarannya, apa saja konten yang ingin disampaikan, dan media tambahan apa yang dibutuhkan. Komponen presentasi yang efektif dipengaruhi oleh presenter, interaksi antar penyaji dan penonton, maknanya tersampaikan atau tidak dan media. Seringkali presentasi menjadi buruk apabila tidak ada konsep yang dibuat sebelumnya sehingga saat penyajian tidak tersampaikan tujuannya kepada penonton.Tanda presentasi yang buruk apabila para penonton sibuk sendiri, tidak respontif, dan tidur. Selain itu, ketika membuat powerpoint presentasi tidak boleh terlalu banyak ornamen dan warna, tidak boleh terlalu banyak data, oleh karena itu kami juga harus kreatif dan proporsional dalam pembuatan slide presentasi. Kami diajarkan oleh Mas Teddy tentang pemilihan warna yang sesuai menggunakan website kuler adobe dan strategi-strategi pembuatan diagram yang praktis. Suatu presentasi akan lebih hidup apabila medianya bersifat audiovisual dengan kata lain alangkah bagusnya apabila dapat diputarkan suatu video. Materi di atas sangat berguna untuk pendidikan dan karir kami ke depannya. Walaupun tidak beruntung mendapatkan hadiah bukunya Mas Teddy, tetapi usaha beliau untuk membimbing kami VERY TOP dech….Thank you so much Mas Tedydy J.Sitepu.

Materi : Delivering Knowledge via Social Media

Materi ini dibawakan oleh Bapak Yunus Bani. Materi ini secara keseluruhan ingin menyampaikan tentang pentingnya social network sebagai media untuk komunikasi dalam maupun luar negara dan sebagai personal branding bagi seseorang. Adapun social network yang dimaksud adalah blog, facebook, dan twitter. Alhamdulillah ketiga social network di atas adalah bukan hal yang asing bagi saya sehingga lebih mudah dalam sesi keterampilan penggunaan social network. Dalam materinya, diajarkan bagaimana cara meningkatkan viewer kita atau usaha untuk melakuan personal branding. Namun, karena saya kurang sepaham dengan tujuan meningkatkan viewer, saya hanya coba menyampaikan kepada teman-teman pembaca blog, bahwa saya menggunakan social media untuk mempermudah komunikasi dengan teman-teman saya tanpa harus mengeluarkan pulsa yang banyak dan juga alat komunikasi yang sangat efektif ketika insya Allah saya bersekolah di luar negara. Selain itu social network juga sebagai media saya untuk update berita terbaru dunia maupun lingkungan terdekat saya saat ini. Dengan adanya social network, kami bisa berkomunikasi melintas pulau bahkan benua dengan mudah tanpa mengeluarkan biaya yang sangat besar. Jadi, ada beberapa prinsip dari pemateri yang tidak sepaham dengan saya yaitu mengenai tujuan social media hanya untuk memperbanyak viewer sebagai tanda eksistensi seseorang. Menurut saya kami tidak boleh memaksakan seseorang untuk aktif berproduksi membuat statement maupun artikel dalam social media, karena setiap orang memiliki tujuan berbeda dan hal itu merupakan pilihan hidup seseorang. Sekian materi hari ini, sekarang waktunya bersiap-siap untuk Social Creative Competition.

Alhamdulillah leafletnya selesai tepat waktu dan belanjaan persiapan kegiatan juga selesai, Alhamdulillah sekali lagi karena kelompok saya sangat kompak dan humoris, I love my Batak group so much.

19.00-23.30 WIB

Waktu terlama bagi kami untuk kerja kelompok, tetapi Alhamdulillah 70 persen persiapan sudah selesai, semoga 30 persennya bisa diusahakan besok, Amin YRB….Mungkin sampai ini aja blog hari ini soalnya saya harus menyelesaikan tugas lainnya, See you guys….

Leadership Program LPDP Third Day

28 Juni 2013

Seperti biasanya, pagi hari ini diawali dengan aktivitas rutin yaitu olahraga pagi, setelah itu dilanjutkan persiapan untuk materi hari ini yang cukup berat. Let see guys

Materi 6 : Pengantar Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia

Materi ini dibawakan oleh Mayjen TNI Purn E. Imam Mansudi, beliau adalah tenaga profesional yang bekerja di LEMHANNAS RI. Beliau menjelaskan materi yang sangat penting, dimana berhubungan dengan 4 konsensus Republik Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kami dijelaskan tentang pentingnya memelihara jiwa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia dimanapun berada dan kapanpun. Pancasila merupakan pandangan hidup untuk membangun bangsa dan negara, UUD 1945 merupakan satu-satunya konstitusi kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan tanah airku tercinta, dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika yaitu hidup damai dalam segala keragaman, penghargaan sesama bangsa dan tidak merusak sarana serta prasarana. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara didapatkan dengan pengorbanan untuk kepentingan  bersama. Oleh karena itu kami sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia membutuhkan kekuatan moral untuk membangkitkan semangat perjuangan serta memantapkan nilai-nilai kebangsaan yang konsisten serta terus-menerus dan dapat diukur.

Materi dari Lemhannas ini cukup inspiratif dan merupakan motivator bagi saya dalam hal menguatkan niat saya sekolah demi kemajuan bangsa dan negaraku tercinta, I have Big Plan, So Wait For Me My Beloved Nation “Indonesia”

Materi 7 : Membangun Kapasitas dan Karakter Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang

Materi ini dibawakan oleh Bapak Imam B. Prasodjo, beliau adalah seorang guru besar bidang sosial budaya yang mengajar di Universitas Indonesia. Beliau adalah lulusan USA baik S2 dan S3nya, setelah dibacakan profile beliau, saya berharap suatu hari nanti saya juga diberi kesempatan melanjutkan sekolah di USA. Pada materi ini, kami diajarkan untuk memiliki karakter yang khas sebagai bangsa Indonesia. Karakter yang akan menentukan tindakan apa yang akan kami lakukan. Karakter tersebut harus dikuatkan oleh suatu kapasitas yang luar biasa untuk melakukan sesuatu dan mengayomi masyarakat secara luas. Materi yang dibawakan oleh Pak Imam adalah materi terfavorit saya sampai saat ini. Beliau menjelaskan hal-hal yang sifatnya aplikatif tentang apa yang seharusnya kami lakukan sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia. Menurut saya, beliau sangat berhasil membangun motivasi dan menyentuh perasaan yang paling dalam untuk berpikir “bagaimana caranya berbuat terbaik bagi bangsa dan negara tercinta Indonesia”. Bapak Imam menekankan kepada kami untuk memahami apa arti pemimpin itu sebenarnya, pemimpin atau kepemimpinan adalah memiliki kemampuan menggerakkan orang lain untuk ikut serta melakukan suatu kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik yang dilakukan dengan memberikan motivasi tanpa cara-cara pemaksaan. Kata-kata favorit saya yang merupakan kutipan dari penjelasan Bapak Imam yaitu “ Jadilah manusia yang critical thinking, Buatlah suatu wadah yang dapat mengayomi berbagai aspek”. Suatu hal yang tidak boleh kami lupakan juga bahwa tujuan pendidikan nasional adalah membangun kemampuan dan watak serta peradaban yang BERMARTABAT. Jadi, hal yang paling penting bagi suatu negara menurut tokoh-tokoh pejuang kami sebelumnya yaitu MEMBANGUN KARAKTER, DEVELOP THE ISLAND OF INTEGRITY. Remember to these four statements, learning to know, learning to be, learning to do, learning to live together. I Give Big Appreciate to Mr. Imam B. Prasodjo, you give me huge spirit to do something better for the advancement of my beloved country Indonesia. Thumb Up!!!!!..

Materi 8 : Academic Writing : Training Penulisan Jurnal Internasional

Materi ini dibawakan oleh Professor Muhammad Nasikin, beliau adalah seorang guru besar bidang Teknik Kimia yang mengajar di Universitas Indonesia. Beliau menyelesaikan sekolah S3 di Tokyo Institute and Technology. Beliau adalah salah seorang tokoh ilmuwan Indonesia yang telah memperoleh banyak penghargaan di bidang penelitian dan telah memiliki hasil karya patent berupa bahan bakar yang telah banyak digunakan di negara Indonesia. Materi ini merupakan materi yang paling serius namun menarik karena sangat berguna untuk penyelesain studi doctor saya nantinya. Beliau mengajarkan tentang pentingnya novelty dan tidak boleh adanya penggunaan kalimat yang bersifat spekulatif pada pembuatan jurnal ilmiah mahasiswa doctor nantinya. Terus terang, saya merasa sangat tidak percaya diri untuk hal-hal yang berkaitan dengan jurnal ilmiah karena saya masih minim pengalaman. Khusus untuk bidang kedokteran, kami dapat melanjutkan sekolah S3 secara langsung tanpa melalui jenjang master sehingga pengalaman penelitian sebelumnya masih sangat kurang. Tetapi hal tersebut bukan alasan bagi saya untuk tidak berusaha berbuat yang terbaik, saya merasa selama masih ada keinginan dan usaha keras, insya Allah sekaranglah waktu bagi saya untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di bidang penelitian kedokteran eksperimental. “Tidak ada kata terlambat untuk belajar”. Materi ini menjelaskan tentang fungsi publikasi dan bagaimana syarat publikasi yang dapat diterima di jurnal internasional. Publikasi harus dilakukan selain sebagai syarat kelulusan, tetapi merupakan bentuk kontribusi yang nyata terhadap ilmu pengetahuan, dapat dijadikan referensi orang lain dalam belajar atau menulis suatu karya ilmiah, supaya tidak ada penelitian yang overlapping, dapat menyelesaikan suatu masalah dan novelty. Untuk membuat suatu publikasi, yang paling penting dilakukan pertama kali adalah mencari ide dengan melihat lingkungan sekitar, jangan terlalu jauh mencari ide. Publikasi dapat menyelesaikan suatu masalah yang belum terpecahkan dan memperbaiki teknologi serta sistem yang lama. Tetapi untuk menjalankan suatu ide kami juga harus memikirkan metode yang realistis dan sumber daya yang cukup dan berkompeten. Hal yang paling penting ketika membuat suatu abstrak adalah mencantumkan 4 pokok pikiran yaitu masalah yang diselesaikan mulai dari masalah umum hingga masalah khusus, state of art yang berisi kesimpulan riset terdahulu sampai saat ini, metode riset, dan hasil riset dengan jumlah kata-kata sebanyak 100-300 kata. Adapun pendahuluan berisi masalah umum serta khusus pada riset, tujuan riset, satate of art, metode riset yang dipakai, dan hipotesis. Inti dari materi ini adalah temukan originalitas dari setiap penulisan ilmiah dan hindari tindakan “PLAGIAT”. Be your self and Do your best, keep spirit.

Leadership Program-LPDP Second Day Part II

Materi 4 : Pemutaran Film Selamat Siang, Risa

Setelah materi singkat dari Bapak Erry tentang pemberantasan dan pencegahan korupsi, maka dilanjutkan dengan pemutaran film “Selamat Siang, Risa” yang disutradarai oleh Mbak Ine Febriyanti. Film ini merupakan media kampanye antikorupsi dan diangkat dari kisah nyata pengalaman pribadi Sang Sutradara Ine Febriyanti. Film ini berdurasi 17 menit dan mengambil setting tahun 1974. Film ini menceritakan kondisi keluarga yang sangat miskin tetapi sangat menjunjung tinggi nilai, moral, dan etika. Adegan yang sangat menyentuh hati ketika Sang Bapak menolak untuk disuap dengan uang walapun saat itu kondisi keluarganya sangat memprihatinkan, anak bayinya sedang sakit dan membutuhkan biaya, namun Sang Bapak tetap menolak dibayar untuk melakukan tindakan amoral. Sikap kejujuran seperti di atas adalah hal yang langkah ditemui saat ini sehingga saya sangat terharu dan sedih ketika menonton film tersebut. Saya sangat menghargai usaha Mbak Ine untuk membuat film ini dan berharap ke depannya film ini dapat memperbaiki moral bangsa yang terpuruk dan mendorong sutradara Indonesia lainnya untuk memproduksi film yang dapat memperbaiki moral bangsa Indonesia dan membangkitkan semangat nasionalisme dan idealisme.

Image

Materi 5 : Pemutaran Film Batas

Sesi ini merupakan sesi yang sangat challenging dalam pelatihan ini dimana kami diberi kesempatan untuk menonton film “Batas” produksi Mbak Marzella Zalianty yang berdurasi kurang lebih 2 jam yang menceritakan tentang kondisi suku Dayat di daerah perbatasan Indonesia Malaysia Kalimantan Barat. Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang wanita yang bekerja di Lembaga Sosial yang bertujuan memajukan tingkat pendidikan di daerah terpencil. Film ini sangat inspiratif dan menggetarkan perasaan saya ketika menontonnya, saya berharap ke depannya, saya diberi kesempatan untuk dapat melihat suasana di daerah-daerah terpencil tersebut dan menjadi pelopor kegiatan pendidikan dan kesehatan. Saya harap film ini dapat menjadi inspiratif buat generasi-generasi muda lainnya sehingga mereka mengenali keragaman budaya yang ada di Indonesia dan memahami kondisi terkini daerah-daerah tersebut. Apabila hampir semua generasi muda kita mempunyai keinginan untuk membangun dan memperbaiki kondisi pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur daerah tersebut, saya percaya suatu hari Indonesia dapat menjadi bangsa yang sejahtera dan makmur secara merata dan adil demi kebahagiaan bersama. Setelah pemutaran film dilanjutkan dengan talkshow bersama Sang Produser Marcella Zalianty. Beliau sharing pengalaman selama pembuatan film.Image

Image

  1. Whatever the mind of man can conceive and believe, it can achieve. –Napoleon Hill
  2. Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. –Steve Jobs
  3. Strive not to be a success, but rather to be of value. –Albert Einstein
  4. Two roads diverged in a wood, and I took the one less traveled by, and that has made all the difference.  –Robert Frost
  5. If you can dream it, you can do it. –Walt Disney
  6. You miss 100% of the shots you don’t take. –Wayne Gretzky
  7. I’ve missed more than 9000 shots in my career. I’ve lost almost 300 games. 26 times I’ve been trusted to take the game winning shot and missed. I’ve failed over and over and over again in my life. And that is why I succeed. –Michael Jordan
  8. Every strike brings me closer to the next home run. –Babe Ruth
  9. Definiteness of purpose is the starting point of all achievement. –W. Clement Stone
  10. Life is what happens to you while you’re busy making other plans. –John Lennon
  11. We become what we think about. –Earl Nightingale
  12. Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do, so throw off the bowlines, sail away from safe harbor, catch the trade winds in your sails.  Explore, Dream, Discover. –Mark Twain
  13. Life is 10% what happens to me and 90% of how I react to it. –John Maxwell
  14. If you do what you’ve always done, you’ll get what you’ve always gotten. –Tony Robbins
  15. The mind is everything. What you think you become.  –Buddha
  16. The best time to plant a tree was 20 years ago. The second best time is now. –Chinese Proverb
  17. An unexamined life is not worth living. –Socrates
  18. Eighty percent of success is showing up. –Woody Allen
  19. Don’t wait. The time will never be just right. –Napoleon Hill
  20. Winning isn’t everything, but wanting to win is. –Vince Lombardi
  21. I am not a product of my circumstances. I am a product of my decisions. –Stephen Covey
  22. Every child is an artist.  The problem is how to remain an artist once he grows up. –Pablo Picasso
  23. You can never cross the ocean until you have the courage to lose sight of the shore. –Christopher Columbus
  24. I’ve learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel. –Maya Angelou
  25. Either you run the day, or the day runs you. –Jim Rohn
  26. Whether you think you can or you think you can’t, you’re right. –Henry Ford
  27. The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why. –Mark Twain
  28. Whatever you can do, or dream you can, begin it.  Boldness has genius, power and magic in it. –Johann Wolfgang von Goethe
  29. The best revenge is massive success. –Frank Sinatra
  30. People often say that motivation doesn’t last. Well, neither does bathing.  That’s why we recommend it daily. –Zig Ziglar
  31. Inspiration exists, but it must find you working. –Pablo Picasso
  32. If you hear a voice within you say “you cannot paint,” then by all means paint and that voice will be silenced. –Vincent Van Gogh
  33. There is only one way to avoid criticism: do nothing, say nothing, and be nothing. –Aristotle
  34. Obstacles are those frightful things you see when you take your eyes off the goal. –Henry Ford
  35. The only person you are destined to become is the person you decide to be. –Ralph Waldo Emerson
  36. Go confidently in the direction of your dreams.  Live the life you have imagined. –Henry David Thoreau
  37. When I stand before God at the end of my life, I would hope that I would not have a single bit of talent left and could say, I used everything you gave me. –Erma Bombeck
  38. Successful people are always looking for opportunities to help others.  Unsuccessful people are always asking, “What’s in it for me?” – Brian Tracy
  39. Certain things catch your eye, but pursue only those that capture the heart. – Ancient Indian Proverb
  40. Believe you can and you’re halfway there. –Theodore Roosevelt
  41. Everything you’ve ever wanted is on the other side of fear. –George Addair
  42. We can easily forgive a child who is afraid of the dark; the real tragedy of life is when men are afraid of the light. –Plato
  43. Once you choose hope, anything’s possible. –Christopher Reeve
  44. Start where you are. Use what you have.  Do what you can. –Arthur Ashe
  45. When I was 5 years old, my mother always told me that happiness was the key to life.  When I went to school, they asked me what I wanted to be when I grew up.  I wrote down ‘happy’.  They told me I didn’t understand the assignment, and I told them they didn’t understand life. –John Lennon
  46. Fall seven times and stand up eight. –Japanese Proverb
  47. When one door of happiness closes, another opens, but often we look so long at the closed door that we do not see the one that has been opened for us. –Helen Keller
  48. Everything has beauty, but not everyone can see. –Confucious
  49. How wonderful it is that nobody need wait a single moment before starting to improve the world. –Anne Frank
  50. When I let go of what I am, I become what I might be. –Lao Tzu
  51. The difference between a successful person and others is not lack of strength not a lack of knowledge but rather a lack of will. –Vince Lombardi
  52. Happiness is not something readymade.  It comes from your own actions. –Dalai Lama
  53. The only way of finding the limits of the possible is by going beyond them into the impossible. –Arthur C. Clarke
  54. First, have a definite, clear practical ideal; a goal, an objective. Second, have the necessary means to achieve your ends; wisdom, money, materials, and methods. Third, adjust all your means to that end. –Aristotle
  55. If the wind will not serve, take to the oars. –Latin Proverb
  56. You can’t fall if you don’t climb.  But there’s no joy in living your whole life on the ground. –Unknown
  57. Whoever loves much, performs much, and can accomplish much, and what is done in love is done well. –Vincent Van Gogh
  58. Too many of us are not living our dreams because we are living our fears. –Les Brown
  59. Challenges are what make life interesting and overcoming them is what makes life meaningful. –Joshua J. Marine
  60. The way to get started is to quit talking and begin doing. –Walt Disney
  61. I have been impressed with the urgency of doing. Knowing is not enough; we must apply. Being willing is not enough; we must do. –Leonardo da Vinci
  62. Limitations live only in our minds.  But if we use our imaginations, our possibilities become limitless. –Jamie Paolinetti
  63. Expose yourself to your deepest fear; after that, fear has no power, and the fear of freedom shrinks and vanishes.  You are free. –Jim Morrison
  64. What’s money? A man is a success if he gets up in the morning and goes to bed at night and in between does what he wants to do. –Bob Dylan
  65. I didn’t fail the test. I just found 100 ways to do it wrong. –Benjamin Franklin
  66. In order to succeed, your desire for success should be greater than your fear of failure. –Bill Cosby
  67. A person who never made a mistake never tried anything new. – Albert Einstein
  68. The person who says it cannot be done should not interrupt the person who is doing it. –Chinese Proverb
  69. There are no traffic jams along the extra mile. –Roger Staubach
  70. It is never too late to be what you might have been. –George Eliot
  71. You become what you believe. –Oprah Winfrey
  72. I would rather die of passion than of boredom. –Vincent van Gogh
  73. A truly rich man is one whose children run into his arms when his hands are empty. –Unknown
  74. It is not what you do for your children, but what you have taught them to do for themselves, that will make them successful human beings.  –Ann Landers
  75. If you want your children to turn out well, spend twice as much time with them, and half as much money. –Abigail Van Buren
  76. Build your own dreams, or someone else will hire you to build theirs. –Farrah Gray
  77. Without deviation from the norm, progress is not possible. –Frank Zappa
  78. Education costs money.  But then so does ignorance. –Sir Claus Moser
  79. Remember that the happiest people are not those getting more, but those giving more. –H. Jackson Brown, Jr.
  80. It does not matter how slowly you go as long as you do not stop. –Confucius
  81. Let the refining and improving of your own life keep you so busy that you have little time to criticize others. –H. Jackson Brown, Jr.
  82. Remember that not getting what you want is sometimes a wonderful stroke of luck. –Dalai Lama
  83. You can’t use up creativity.  The more you use, the more you have. –Maya Angelou
  84. Dream big and dare to fail. –Norman Vaughan
  85. Our lives begin to end the day we become silent about things that matter. –Martin Luther King Jr.
  86. Do what you can, where you are, with what you have. –Teddy Roosevelt
  87. The most common way people give up their power is by thinking they don’t have any. –Alice Walker
  88. Dreaming, after all, is a form of planning. –Gloria Steinem
  89. It’s your place in the world; it’s your life. Go on and do all you can with it, and make it the life you want to live. –Mae Jemison
  90. You may be disappointed if you fail, but you are doomed if you don’t try. –Beverly Sills
  91. Remember no one can make you feel inferior without your consent. –Eleanor Roosevelt
  92. Life is what we make it, always has been, always will be. –Grandma Moses
  93. The question isn’t who is going to let me; it’s who is going to stop me. –Ayn Rand
  94. When everything seems to be going against you, remember that the airplane takes off against the wind, not with it. –Henry Ford
  95. It’s not the years in your life that count. It’s the life in your years. –Abraham Lincoln
  96. Change your thoughts and you change your world. –Norman Vincent Peale
  97. Either write something worth reading or do something worth writing. –Benjamin Franklin
  98. Nothing is impossible, the word itself says, “I’m possible!” –Audrey Hepburn
  99. The only way to do great work is to love what you do. –Steve Jobs
  100. If you can dream it, you can achieve it. –Zig Ziglar

Leadership Program-LPDP Second Day Part I

27 Juni 2013 23.30 WIB

Good evening all, today was a very long day, but full of interesting stories and valuable experience that can not be forgotten forever.

The day began with a morning workout at 5:30, followed by the yell-yell offerings from each group. My group is a group of 7 consists of 10 people from various regions in Indonesia. Our group consists of the majority of people who are serious and quiet so that sometimes we find it difficult when we have to make a performance that are entertaining, but we are also very fortunate to have other members of the group that are funny and creative when we have to make a group yell.

Image

After exercise and breakfast in the morning, I immediately returned to my room to prepare for the first material.

Let see guys

Materi 3 : Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan Pelatihan Pencegahan Korupsi

ImageImage

Ketika melihat judul materi ini di rundown acara, saya sangat tertarik dan menantikan materi ini karena seperti yang kita ketahui, korupsi di Indonesia merupakan masalah utama saat ini yang merusak moral bangsa Indonesia dan menghambat kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Materi ini dibawakan oleh tokoh pejuang pemberantasan korupsi di negara kita yaitu Bapak Erry Riyana Hardjapamekas.

Bapak Erry Riyana Hardjapamekas dilahirkan di Bandung pada tanggal 5 September 1949 dari pasangan Bapak Sobri Hardjapamekas dan Ibu T. Djuaedah. Tercatat dalam salah satu aktifitasnya, Bapak Erry pernah mengikuti Executive Education Program on “Corporate Financial Management” di Harvard Business School, tahun 1992, serta mengikuti seminar, lokakarya, dan konferensi, baik sebagai peserta maupun pembicara. Bapak Erry juga terpilih menjadi pimpinan KPK bersama Taufiequrachman Ruki, Sjahruddin Rasul, dan Erry Riyana Hardjapemekas.1 Dalam materi yang berdurasi 1 jam ini, Bapak Erry menjelaskan pentingnya nilai, moral, dan etika untuk memberantas dan mencegah korupsi. Dari ketiga hal tersebut di atas, yang paling penting adalah etika, dengan adanya etika disertai nilai-nila mental yang kokoh dapat menjadi motor perkembangan organisasi. Korupsi itu terjadi karena 3 hal yaitu adanya kesempatan, rasionalisasi, dan insentif maupun penekanan. Ketiga hal tersebut dapat kami hindari apabila kami memiliki nilai dan etika yang tidak dapat digoyahkan oleh segala jenis godaan. Namun, nilai dan etika bukan hanya suatu teori yang perlu kita tahu dan pahami saja, tetapi yang menjadi hambatan adalah bagaimana bisa diaplikasikan secara nyata di kehidupan sehari-hari.

Kadangkala saya berpikir, apa yang membedakan negara Indonesia dengan negara lain yang tingkat korupsinya rendah bahkan tidak ada, setelah saya berdiskusi dengan teman-teman yang pernah bersekolah di luar negeri, membaca beberapa artikel tentang sistem pendidikan luar negeri dan Indonesia, dan membandingkan pengalaman saya selama 5 tahun bersekolah di Jepang, maka kesimpulannya adalah sistem pendidikan Indonesia belum memprioritaskan pada pembentukan karakter tetapi hanya kepada peningkatan kapasitas. Pembentukan karakter itu dimulai ketika memasuki jenjang perguruan tinggi. Berbeda dengan negara luar, khususnya Jepang dimana pembentukan karakter, penanaman nilai, moral, dan etika diajarkan sejak bangku sekolah dasar dan memfokuskan peningkatan kapasitas ketika memasuki sekolah menengah atas untuk persiapan memasuki perguruan tinggi. Saya merasa bahwa sistem pendidikan yang diterapkan Indonesia saat ini yang merusak mental anak-anak bangsa.

Padahal masa-masa pertumbuhan dan perkembangan sebelum menginjak usia dewasa adalah masa-masa terbaik untuk mempengaruhi pemikiran seseorang, membentuk karakter, dan mengajarkan seseorang untuk menjadi kreatif. Fenomena yang saya lihat saat ini apalagi dengan adanya penambahan mata pelajaran sekolah dan UN, anak-anak Indonesia sekarang difokuskan bagaimana mereka bisa menjadi orang pintar yang penilaiannya berdasarkan output akhir berupa Nilai Ujian Nasional. Namun ironisnya, untuk mencapai nilai bagus tersebut anak-anak Indonesia dibiasakan atau dibiarkan untuk mempergunakan berbagai cara amoral dalam hal ini “Menyontek”. Bahkan pihak gurupun terlibat dalam tindakan amoral ini. Bagaimana caranya generasi masa depan dapat menjadi pribadi yang memiliki etika apabila sejak kecil mereka tidak belajar untuk jujur, menghargai hasil karya sendiri, dan kerja keras? Hal-hal tersebutlah yang melahirkan koruptor-koruptor saat ini maupun masa depan.

Saya sangat kagum dengan sistem pendidikan di Jepang, dimana mereka tidak melihat output dari usaha kita tetapi bagaimana prosesnya. Jadi, menurut saya yang harus kami lakukan ke depannya adalah bagaimana kita mengubah sistem pendidikan yang ada sekarang sejak taman kanak-kanak untuk memfokuskan kepada penanaman nilai, moral, etika, pembentukan karakter, dan menciptakan kreativitas yang tentunya diimbangi oleh peningkatan kualitas yang sesuai jenjang pendidikan. Adapun untuk para generasi muda seperti kami dan generasi tua yang memegang roda kepemimpinan sekarang, saya mengharapkan adanya aturan dan sistem hukum yang tegas sehingga dapat mencegah terbentuknya keinginan seseorang untuk menjadi seorang koruptor. Selain itu pada usia dewasa, saya rasa sulit apabila kami ingin membentuk ulang karakter seseorang kalau hanya menggunakan metode pelatihan yang tidak diimbangi oleh sentuhan spiritual. Karena kombinasi inteligensi, emosional, dan spiritual yang kemudian bisa mengubah seseorang untuk kembali mengutamakan nilai dan etika dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari dan menghindar dari tindakan-tindakan amoral seperti korupsi.

Jadi untuk memberantas korupsi, maka dibutuhkan suatu usaha yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama dan memiliki seorang pemimpin yang peduli terhadap fenomena ini. Adapun pemimpin yang ideal apabila berani mengambil risiko, memiliki tanggung jawab, dan dapat diandalkan.